Pohon Angsana (Pterocarpus indicus)

Dalam sistem klasifikasi, angsana dengan nama ilmiah              Pterocarpus indicus termasuk dalam Famili: Fabaceae, (James, 1983). Divisi: Magnoliophyta, Kelas: Magnoliopsida (Plantamor, 2008). Angsana merupakan salah satu pohon terbaik di Asia Tenggara, di Filipina, Angsana adalah Pohon Nasional dan kayu favorit untuk pembuatan mebel halus. Di Singapura, secara praktis program penanaman taman kota, jalan banyak ditanami pohon angsana. Di Malaysia, telah ditanam sebagai pohon peneduh (Francis, 1992). Hampir semua kota besar di Indonesia dapat dijumpai tanaman ini yang dijadikan sebagai tanaman penghijauan (Suryowinoto, 1997). Joker (2002) mengatakan  Populasi pohon angsana berkurang  akibat  eksploitasi berlebihan, kadangkala penebangan liar menyebabkan hilangnya habitat. Survei ekstensif di Sri Lanka gagal menemukan jenis ini dan populasi di India, Indonesia dan Filipina menunjukkan bahwa jenis ini telah terancam. Botani Angsana termasuk jenis  pohon dengan tinggi dapat mencapai 40 m dengan tajuk besar dan rapat (Thomson, 2006). Daun majemuk menyirip ganjil, anak daun berjumlah 5-13, panjang helai daun dapat mencapai 12-22 cm, daun berbentuk bulat telur memanjang, ujung meruncing, mengkilat. Bunga berwarna kuning dengan panjang 1,3 cm, banyak, wangi, kelopak berwarna coklat dengan panjang 5-6 mm. Menurut Tinche (2006) pohon angsana hanya berbunga satu kali dalam satu tahun yaitu pada bulan Oktober atau pada awal musim hujan, bunga yang muncul hanya bertahan tiga hari. Sedangkan menurut Bose (1998). Pohon  angsana menghasilkan bunga yang banyak pada bulan Mei sampai bulan Agustus biasanya terjadi 2 sampai 3 kali. Bunga muncul sebelum tumbuh daun baru, namun akan terus bermunculan setelah daun-daun baru berlimpah. Bunga hanya akan mekar penuh selama satu hari. Mekarnya bunga dipicu dengan adanya air, dan  setiap  bunga  biasanya mekar sehari setelah hujan lebat. Penyerbukan dilakukan lebah dan serangga lain. Biasanya hanya 1 sampai 3 bunga dari setiap malai yang menjadi buah. Pohon berbunga dan berbuah umumnya  setiap tahun, tapi pasti ada  beberapa  pohon dalam suatu populasi yang tidak berbunga atau berbunga sangat sedikit. Perkembangan buah membutuhkan 3  sampai 4 bulan (Joker, 2002). Polong pipih bulat dengan sayap lebar, berdiameter 4-5 cm, berwarna hijau ketika muda dan berubah menjadi coklat keabuan setelah kering. Kulit kayu berwarna abu-abu kecoklatan (Tinche, 2006). Kekurangan dari pohon ini yaitu daunnya mudah gugur, susah diatur, serta mudah diserang hama (Irwan, 2005). Distribusi  Menurut Rojo (1977) angsana berasal dari Burma selatan, memperluas ke arah timur ke semenanjung Thailand di Pasifik melalui Sumatra, Jawa Barat, Kalimantan, Filipina, Kepulauan Sunda,Maluku, Papua New Guine. Angsana tersebar secara alami di Asia Tenggara dan dibudidayakan secara luas di daerah tropis. Pohon ini tumbuh pada berbagai macam tipe tanah dari yang subur ke tanah berbatu dan di daerah dengan ketinggian hingga 600 m          (Joker, 2002).  

1 komentar:

  1. mari kita hijaukan bumi kita,
    pohon angsana juga bisa dijadikan pilihan untuk penghijauan, selain itu juga sebagai peneduh dipinggir-pinggir jalan
    Bibit Tanaman Buah (Bibit Jeruk,Kelengkeng,Durian,Mangga dll)

    BalasHapus